SMSI Bekasi Raya Mengapresiasi Wartawan Nyalon Bupati Bekasi, SMSI : Dodo, Wujud Pilar ke 4 Demokrasi
BEKASI, SKN - Wartawan mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah itu hal biasa. Semua profesi pun bisa melakukan hal tersebut karena memang tidak ada yang melarangnya. Namun ketika pilar ke 4 demokrasi itu diusung untuk turut meramaikan pesta demokrasi tahun 2024, ini lebih menarik. Karena wartawan yang selama ini memberitakan calon Kepala Daerah, justru sekarang terjun langsung menjadi calon kepala daerah.
"Ya, sejak Orde Lama ataupun Orde Baru sudah banyak mantan mantan wartawan yang menduduki posisi tertentu di kursi politik," kata ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) perwakilan Bekasi Raya dalam momentum Press Conference di Alien and Coffe, Komplek Ruko Permata Metland Tambun, Kabupaten Bekasi, Minggu, 20 Februari 2022.
Sebut saja mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Harmoko pernah menjadi anggota DPR.
Harmoko, bahkan menduduki jabatan Menteri Penerangan RI, dan menjadi Ketua Umum Golkar pada era Orde Baru.
Lalu ada Adam Malik, wartawan pendiri LKBN Antara, juga pernah menjadi Menteri Luar Negeri dan bahkan sebagai Wakil Presiden periode tahun 1978 sampai dengan 1983.
Memasuki era reformasi (1998-sekarang), sejumlah wartawan juga ikut terjun ke kancah politik. Mereka, masuk ke jalur eksekutif dan legislatif, hingga mendirikan partai politik.
Sebut saja Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mantan wartawan Detik yang kemudian menjadi Wakil Gubernur di Jawa Timur (Pemilu 2009).
Kemudian Bambang Soesatyo, Ketua Umum MPR RI dan politisi Partai Golkar yang dulunya wartawan Suara Karya.
Ada juga Efendi Choirie mantan wartawan Harian Surya Surabaya kemudian anggota DPR dari PKB, Ramadhan Pohan anggota DPR dari partai Demokrat sebelumnya mantan koresponden Jawa Pos di Washington DC.
Beberapa tokoh pers nasional juga ikut mendirikan partai politik. Misalnya, Erros Djarot (eks wartawan Detik) mendirikan Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK), Goenawan Muhamad (Tempo) ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Surya Paloh (Media Indonesia/Metro TV) ikut mendirikan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Di luar ketiga nama itu, masih ada Dahlan Iskan, tokoh pers nasional pendiri grup Jawa Pos, pernah menjabat Menteri BUMN.
Dan kini pada pertarungan Pilkada serentak 2024, sejumlah insan pers turut meramaikan kancah perpolitikan Indonesia.
Khusus Kabupaten Bekasi, sosok wartawan Pelita, Dodo sudah disiapkan insan pers Kabupaten Bekasi sebagai calon Bupati Bekasi masa jabatan 2024-2029.
Pencalonan Dodo oleh insan pers Kabupaten Bekasi bahkan sudah berupa dukungan yang tertuang dalam Formulir B1.1 KWK Perseorangan.
"Kepercayaan insan pers ini merupakan suatu bukti keinginan yang besar agar ada perubahan di Kabupaten Bekasi," ungkap Ketua SMSI Bekasi Raya, Doni Ardon.
Dirinya mengapresiasi keinginan insan Pers Kabupaten Bekasi dan kesediaan Dodo untuk ikut bertarung dalam pesta demokrasi tahun 2024 mendatang.
"Peran pers sebagai pilar ke empat demokrasi akan diperankan bang Dodo, Insya Allah membawa arah perubahan demokrasi di Kabupaten Bekasi," kata Doni Ardon.
Karena, kalau merunut kehadiran pers sejak awal kemerdekaan di Indonesia, pers menjadi alat perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
"Pers hadir sejalan dengan denyut perjuangan bangsa Indonesia sebagai negara yang baru lahir di tengah kancah persaingan internasional waktu itu".
"Namun demikian, perjalanan sejarah bangsa Indonesia pada masa Orde Baru tidak memberikan tempat kepada pers sebagai alat perjuangan, dan semoga tahun 2024 ini pers dapat berperan besar membawa perubahan," seraya menjabat erat tangan sahabatnya itu dan diamini seluruh insan pers Kabupaten Bekasi yang menghadirinya.
(*) SKN
Komentar
Posting Komentar