TNI AL Bersama Muspika Periksa 1 Unit Kapal Tanpa Nama Terdampar Pembawa 73 Imigran Ilegal di Pesisir Pantai Aceh Besar
JAKARTA, SKN - TNI
Angkatan Laut (TNI AL) Pos Angkatan Laut (Posal) Malahayati melaksanakan
pemeriksaan terhadap 1 unit kapal kayu tanpa nama yang terdampar di
pesisir pantai Desa Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar,
Kamis (16/2/2023) kemaren.
Dalam keterangannya kepada Awak Media Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono. CHRMP mengatakan bahwa,"Kapal Kayu tanpa nama ini secara fisik kondisinya baik, mesin hidup dan diketahui membawa 73 orang imigran ilegal etnis Rohingya yang terdiri dari 35 orang laki-laki, 24 orang perempuan dan sisanya 14 orang anak-anak," katanya, (17/02/2023).
Dalam keterangannya kepada Awak Media Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono. CHRMP mengatakan bahwa,"Kapal Kayu tanpa nama ini secara fisik kondisinya baik, mesin hidup dan diketahui membawa 73 orang imigran ilegal etnis Rohingya yang terdiri dari 35 orang laki-laki, 24 orang perempuan dan sisanya 14 orang anak-anak," katanya, (17/02/2023).
"Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad
Ali telah memerintahkan jajarannya untuk memperkokoh sinergitas dengan
Polri, Kementerian dan Lembaga dalam keberhasilan pelaksanaan tugas di
lapangan," imbuhnya.
Sementara
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Sabang Kolonel Laut (P) Ali
Setiandi membeberkan terkait peristiwa tersebut, “Ditemukan sejumlah
pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di pantai Gampong, Desa
Lampanah, Kecamatan Seulimeum, yang saat ini sedang dilaksanakan
pendataan dan pemeriksaan. Posisi pantai Lampanah tersebut masih belum
ada sinyal jaringan komunikasi telephone, sehingga menyulitkan
koordinasi," bebernya.
Lanjutnya,"Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Malahayati beserta anggota bersama-sama Polsek sub Lampanah, Babinsa Lampanah Koramil 01/Seulimeum dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Seulimeum langsung menuju lokasi terdamparnya kapal tanpa nama yang terdampar tersebut, memastikan kapal dalam kondisi tidak ada kebocoran atau kerusakan, dan bisa digunakan untuk berlayar, namun saat dilakukan pemeriksaan kondisi air laut surut yang mengakibatkan kapal kandas," tuturnya.
"Pemerintah Daerah (Pemda) bersama Muspika setempat berkoordinasi dengan United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM), penanganan pendatang illegal etnis Rohingya tersebut akan ditangani dan dilokalisir. Hingga berita ini diturunkan masih dilakukan komunikasi dan pendataan, rencananya pendatang illegal tersebut akan di evakuasi ke UPTD Dinas Sosial Ladong, kecamatan Masjid Raya," pungkas Kolonel Laut (P) Ali Setiandi.
Lanjutnya,"Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Malahayati beserta anggota bersama-sama Polsek sub Lampanah, Babinsa Lampanah Koramil 01/Seulimeum dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Seulimeum langsung menuju lokasi terdamparnya kapal tanpa nama yang terdampar tersebut, memastikan kapal dalam kondisi tidak ada kebocoran atau kerusakan, dan bisa digunakan untuk berlayar, namun saat dilakukan pemeriksaan kondisi air laut surut yang mengakibatkan kapal kandas," tuturnya.
"Pemerintah Daerah (Pemda) bersama Muspika setempat berkoordinasi dengan United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM), penanganan pendatang illegal etnis Rohingya tersebut akan ditangani dan dilokalisir. Hingga berita ini diturunkan masih dilakukan komunikasi dan pendataan, rencananya pendatang illegal tersebut akan di evakuasi ke UPTD Dinas Sosial Ladong, kecamatan Masjid Raya," pungkas Kolonel Laut (P) Ali Setiandi.
(Senzano) SKN
Sumber : Dinas Penerangan Angkatan Laut
Komentar
Posting Komentar